Minggu, 21 Desember 2014

PENGAMEN






PROPOSAL RENCANA BISNIS INDUSTRI KREATIF


disusun guna melengkapi tugas akhir semester Gasal Matakuliah Pengantar Managemen dan Kewirausaan



Oleh
NA’IIM ARSYADI MUHSIN
120110201100








JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan adalah jiwa, sehingga kurang tepat jika dikatakan pengembangan kewirausahaan agribisnis dan usaha kecil. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam melihat atau menilai kesempatan di peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil tindakan yang beresiko tinggi. Mungkin lebih tepat apabila dikatakan pengembangan agribisnis usaha kecil.
Makin lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman wirausahawan, maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang mempunyai komitmen diri yang teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang selanjutnya cara dan metode yang diterapkannya disebut Kepemimpinan. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha.
Dalam hal ini kebutuhan sumberdaya manusia sangat berpengaruh besar. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa jalannya usaha tidak lepas dari sdm. Ada banyak kebutuhan lain yang menjadi pendorong berjalannya wirausaha yaitu dari unsur manusianya, pendanaan, bahan dan alat, cara kerja, dan pemasaran.



1.2 RumusanMasalah
Bagaimana unsur-unsur kewirausahaan yang terdapat di berbagai wirausaha dalam bidang industri kreatif busana ?


1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuannya untuk memaparkan secara mendalam unsur-unsur wirausaha yang terdapat dalam kewirausahaan dalam bidang industri kreatif fashion .Adapun manfaatnya yaitu untuk memberi informasi dalam berwirausaha.

1.4 Landasan Teori
George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
(1) Men and women
(2) Materials
(3) Machines
(4) Methods
(5) Money
(6) Markets
Sistematika dari keempat pandangan para ahli itu jelas menunjukan, manusia merupakan unsur manajemen yang pokok. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, is mempunyai peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhitungkan secara seksama.  Oleh karena itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk dikemhangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia. Sejalan dengan pandangan itu, Harold Konntz dan Cyril O’Donnel (1972) menegaskan, “Manage-ment is the development of people, not the direction of thing.”
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberi kesempatan individu untuk menciptakan ide2 asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang (Widyatun,1999). Kreatifitas adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.(JamesR.Evans,1994)
Usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. (inovatif) Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif. (berpikir inovatif)



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kewirausahaan Dalam Bidang Industri Kreatif Busana
2.1.1 Man (Manusianya)
Setiap usaha pasti membutuhkan seseorang yang mendirikan sebuah industri atau sebuah perusahaan. Mahasiswi tingkat lima ini ingin mendirikan usaha dalam bidang industri kreatif busana wanita. Wanita yang lahir di Jember 1993 ini ingin memulai usahanya dari awal. Dia ingin membuka rumah usaha industrinya di rumahnya Jalan Pajajaran B.1 No. 34 jember. Keinginannya dalam mengembangkan industrinya juga sesuai dengan kehidupan sehari-harinya atau hobinya dalam berbusana. Dalam berbusana sehari-hari wanita ini mengikuti mode jaman sekarang jadi penampilan wanita ini selalu menarik. Mahasiswa ini ingin nanti Koleksi-koleksi di butiknya juga banyak. Di dalam produksinya mahsiswa ini ingin mencari seorang karyawan/karyawati lulusan Smk yang mengambil jurusan tata busana. Sehingga untuk memenuhi permintaan pasar industry pengusaha baru  ini tidak kuwalahan dalam memenuhi permintaan pasar

2.1.2 Money (modal)
   Segala sesuatu usaha pastinya membutuhkan modal. Modal yang di keluarkan oleh mahasiswi ini untuk membuka satu rumah produksinya yaitu sebesar Rp. 5.000.000. Uang tersebut dia gunakan untuk membeli semua peralatan dan perlengkapan untuk membuka usaha rumah produksi. Dari modal tersebut dia mendapat laba paling sedikit 350.000 setiap kali produksi. Dari setiap produksinya mahasiswi ini bisa melayani pemesanan barang paling sedikit 10/pcs karena kalau hanya satu atau dua mengakibatkan kerugian dari pihak pembuat atau produksinya.

2.1.3 Methode (Proses atau Cara kerja)
Cara atau proses kerja dari usaha ini adalah lebih banyak menjahit  dari bahan kain di jadikan busana wanita. Di dalam pengerjaannya banyak sekali yang harus di beri pola atau membuat gambarnya dahulu lalu di siapkan peralatan dalam menjahit da tentunya kain itu sendiri. Keahliannya dalam membuat pakaian atau busana wanita yang mempunyai kualitas yang baik menjadikan ciri khusus tersendiri yang sering di tunggu oleh semua para pelanggannya. Sering dengan berkembangnya alat komunikasi banyak pelanggan yang memesan dengan melalui sosial media seperti BBM atau melalui telepon dan sms.

2.1.4 Material (Bahan dan Alat)
Beberapa peralatan produksi memang bias di katakan mahal tetapi, hal demikian sangat dapat membantu untuk kinerja produksinya. Beberapa alat dan bahan yang di butuhkan antara lain:
1.      Mesin Jahit
2.      Gunting
3.      Jarum
4.      Benang
5.      Setrika
6.      Bordir
7.      Gantungan baju, dll.
Semua perlatan tersebut di dapatnya dari modal awal sebelum memulai usahanya.





2.1.5 Market (Pasar)
Mahasiswi ini menjualkan barangnya melalui media sosial yang sekarang ini banyak di gemari oleh remaja-remaja dan mahasiswi ini sudah memiliki beberapa pelanggan tetap yang menjadi pelanggannya. Pemasaran yang di lakukan untuk mempromosikan rumah industri kreatif busana dilakukan sangatlah sederhana hanya memasang papan nama di depan rumah produksinya serta memiliki pemasaran lewat sosial media. Rata-rata pemesan berasal dari kalangan orang perumahan, jamaah pengajian, dan kalangan ibu-ibu pengajian. Biasanya merka memesan  seragam pengajian kompleks perumahan terkadang ada juga yang membuat jilbab dengan motif yang sama. keahliannya dalam membuat pakaian atau busana wanita.

2.1.6 Kreativitas
Kreativitas yang harus di lakukan untuk mengembangkan usaha mahasiswi ini yaitu dengan cara membuat gaya baru dalam berbusana selain menciptakan gaya atau model yang baru industri ini juga harus bisa membuat macam-macam busana atau jilbab yang bagus dan tidak ketinggalan jaman agar pelanggan atau konsumen bisa menikmati gaya-gaya yang baru akan tetapi masih sesuai ajaran agama atau masih sesuai adat orang timur. Dari dua hal tersebut dalam memilih bahan harus diperhatikan juga agar konsumen nyaman menggunakannya.


2.1.7 Inovatif
               Seorang wirausaha sudah menjadi kewajiban dalam menciptakan inovatif baru agar usahanya dapat berkembang. Untuk usaha rumah industri kreatif fashion ini dapat dilakukan beberapa inovatif di antaranya yaitu dengan menciptakan gaya-gaya terbaru dalam berbusana di dalam busana itu sendiri di buat dengan model terbaru di sesuaikan dengan pemakainya seperti di kalangan remaja harus di sesuaikan busana remaja dll.

2.1.8 Think Different
                           Agar usahanya yang di jalankan seorang wirausaha dapat berkembang. Maka seorang wirausaha tersebut harus memiliki pemikiran yang berbeda dengan usaha yang lain agar tidak kalah saing dengan wirausaha lain. Untuk usaha mak Ima sendiri dapat dilakukan dengan cara membuat layanan penjual dating ke rumah pembeli yang sebelumnya sudah memesan melalui sosial media atau pesawat telepon, sehingga memudahkan pembeli. Perbedaan seperti ini akan membantu dalam proses berkembangnya usaha ini.

















Kesimpulan

Memulai usaha pada dasarnya harus memiliki pedoman 5 M yaitu Man, Money, Method, Material dan Market selain itu ada tambahan dalam berwirausaha yaitu Kreativitas, Inovatif dan Think Defferent atau dapat di singkat dengan KIT. Berwirausaha juga harus mempunyai sikap tegas dalam menentukan pilihan agar dalam berwirausaha tidak bangkrut atau gulung tikar dan bisa mempunyai usaha yang mempunyai penghasilan yang besar dan mempunyai karyawan yang banyak sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran serta menciptakan lapangan pekerjaan.



















Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar