Rabu, 17 Desember 2014

TUGAS SOSIOLOGI SASTRA I



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNGbovffjgmnzCvMuiBbMF2zzBIzO2JbvT7Yb23g61lqiPwmRcH-mP2AbZUJIbWNw1pbpjEUhDvdXlmvINKg5rF-ozjftf5EzaDiXDWiootYwF2YBuOAahmKuere9npPJKLsVGZfH6rHI/s1600/uNEJ+lOGO+copy.png


TUGAS SOSIOLOGI SASTRA I

Biografi Dewi Dee Lestari dan Mengenai
Pemikiran dalam karyanya



Oleh :
Ade Bastian Indra Permana            120110201080
Na’iim Arsyadi M.                            120110201100
Zaenal Chakiki Marsriono               120110201037
Muhammad Nur Hafidz                   120110201028
Sigit Prastya                                       120110201022
Wahyu Kurniawan                           120110201088







Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra
Universitas Jember
2014
Biografi  Dewi Lestari

Nama   : Dewi Lestari
TTL     : Bandung, 20 Januari 1976
Kota     :Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Peofesi            : Penulis, Penyanyi

Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee adalah anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian (Alm). Dee merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Dee sejak kecil memang telah akrab dengan musik. Ayahnya adalah seorang anggota TNI yang belajar piano secara otodidak. Dee pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive dan Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita Nursanti bergabung membentuk trio Rita Sita Dewi (RSD) atas prakarsa Ajie Soetama dan Adi Adrian. Trio RSD meluncurkan album perdana Antara Kita pada tahun 1995 yang kemudian dilanjutkan dengan Bertiga (1997). RSD kemudian berkibar di bawah bendera Sony Music Indonesia dengan merilis album Satu (1999) dengan lagu andalan antara lain, "Kepadamu" dan "Tak Perlu Memiliki".

Tanggal 16 Februari 2001, Dee merilis novel pertamanya yang sensasional, Supernova satu: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Sebelum Supernova keluar, tak banyak yang tahu kalau Dee sering menulis. Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satu cerpennya berjudul "Sikat Gigi" pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter, sebuah media berbasis budaya yang independen dan berskala kecil untuk kalangan sendiri. Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul "Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu sedang mengadakan lomba menulis di mana ia berhasil mendapat juara pertama. Tiga tahun berikutnya, ia menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di majalah Mode. Bahkan ketika masih menjadi siswa SMA Negeri 2 Bandung, ia pernah menulis sendiri 15 karangan untuk buletin sekolah.

Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova dua berjudul Akar pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam Hindu sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke-2 dan seterusnya.

Setelah meraih kesuksesan dengan kedua novelnya, menjelang akhir tahun 2002, Dee yang masih tergabung dalam RSD mengemas lagu-lagu terbaiknya ke dalam album The Best of Rida Sita Dewi dengan tambahan dua lagu baru, yakni "Ketika Kau Jauh" ciptaan Stephen Santoso/Inno Daon dan "Terlambat Bertemu", karya pentolan Kahitna, Yovie Widianto. Pada bulan Januari 2005, Dee merilis novel ketiganya, Supernova tiga: Petir. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia memasukkan 4 tokoh baru. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut.

Dee meluncurkan album berbahasa Inggris berjudul Out of Shell pada tahun 2006. Dan tahun 2008 meluncurkan album RectoVerso, dengan mengundang Arina 'Mocca', yang merupakan adik kandungnya, berduet di lagu "Aku Ada" dan berduet di lagu "Peluk" dengan Aqi 'Alexa'. Hits besarnya adalah "Malaikat Juga Tahu". Di album ini Dee juga merilis ulang lagu milik Marcell Siahaan berjudul "Firasat". Album RectoVerso sendiri merupakan rangkaian pelengkap dari karya fiksi dengan judul yang sama.  Buku Rectoverso merupakan panduan fiksi dan musik. Tema yang diusung adalah Satu Hati dari Dua Sisi. Rekto Verso -pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu kesatuan. Saling melengkapi. Buku Rectoverso terdiri dari 11 fiksi dan 11 lagu yang saling berhubungan. Tagline dari buku ini adalah Dengar Fiksinya, Baca Musiknya.

Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas. Selain Rectoverso, Dee juga telah menghasilkan dua buku yang berisi kumpulan fiksi dan prosa pendek, Madre (2011) dan Filosofi Kopi (2012). Tahun 2012, Dee kembali mengeluarkan novel lanjutan serial Supernova empat berjudul Partikel dengan tokoh utama Zarah. Dee menikah dengan penyanyi R&B, Marcell Siahaan pada 12 September 2003. Melalui pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Keenan Avalokita Kirana (lahir 5 Agustus 2004). Pernikahan ini berakhir setelah Dee menggugat cerai Marcell di Pengadilan negeri Bale Bandung pada 27 Juni 2008. Dee kemudian menikahi seorang pakar penyembuhan holistik, Reza Gunawan, pada 11 November 2008 di Sydney dan dikaruniai seorang puteri bernama Atisha Prajna Tiara (23 Oktober 2009).

Karya-Karya cerpen Dewi Dee Lestari
  1. 2008 di Pinggir Selokan
  2. Cinta Tak Bertuan
  3. Guruji 
  4. Harta Karun untuk Semua 
  5. Imagosentris 
  6. Keenan dan Memetika 
  7. Kiamat Memang Sudah Dekat 
  8. Menembus Tingkap Kaca 
  9. Mengenang Sendok dan Sedotan 
  10. Menyibak Aku Melalui Kamu 
  11. Mirror 
  12. Pacarku Ada Lima 
  13. Samsara 
  14. Satu Orang Satu Pohon 
  15. Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta 
  16. Sinkronisitas 
  17. Vegetus Liberta

1.      Supernova akar
2.      Supernova Petir
3.      Perahu Kertas




Pemikiran Dewi Lestari
Budi Dharma, sastrawan senior Indonesia, seperti dikutip Dee, pernah menyatakan bahwa inti dari seluruh karyanya adalah suatu upaya pencarian jati diri manusia. “Pernyataan ini seperti gong buatku. Aku mau cerita cicak, kopi, semua berkisah upaya mencari jati diri,” ia menandaskan. “Bagiku pencarian jati diri itu tujuan hidup yang berarti. Sisanya cuma main sandiwara di dunia ini. Yang memberikan makna adalah kita ini siapa sih, kenapa kita di sini. Bila dulu orang menyerahkan pada lembaga agama untuk dijawab… Bagi saya lebih asyik untuk mencarinya sendiri.”

Ide dalam karya Dewi Lestari
            Kebanyakan karya Dee mencakup persoalan tentang hubungan percintaan. Dalam setiap karyanya kebanyakan muncul dari imajinatif serta ide dari Dee. Jarang sekali mengambil dari kisah nyata, contohnya dalam novel Perahu Kertas, unsur-unsur cerita cinta sangat kental dalam setiap penceritaan.



Subjek Kolektif
            Seorang Dewi Lestari banyak menonjolkan unsur cerita percintaan dalam setiap karyanya, hal ini dikarenakan pasaran pembaca di Indonesia kebanyakan remaja. Dalam setiap karyanya seorang Dewi Lestari banyak menengahkan ide imajinatif daripada kehidupan yang nyata.

Kesimpulan
            Dewi Lestari merupakan seorang pengarang cerpen maupun novel yang sangat berbakat. Setiap karya yang dikeluarkannya mampu membius setiap pembaca. Pembaca diajak memasuki alam imajinatif seorang Dewi Lestari. Karya yang sangat menonjolkan unsur cerita percintaan sangat menarik bagi pembaca remaja. Ide-ide yang dituangkan pun sangat cemerlang dan  imajinatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar