
TUGAS SOSIOLOGI SASTRA I
Biografi Dewi Dee Lestari dan Mengenai
Pemikiran dalam karyanya
Oleh :
Ade Bastian Indra Permana 120110201080
Na’iim Arsyadi M. 120110201100
Zaenal Chakiki Marsriono 120110201037
Muhammad Nur Hafidz 120110201028
Sigit Prastya 120110201022
Wahyu Kurniawan 120110201088
Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra
Universitas Jember
2014
Biografi Dewi Lestari
Biografi Dewi Lestari
Nama : Dewi Lestari
TTL : Bandung, 20 Januari 1976
Kota :Bandung,
Jawa Barat, Indonesia
Peofesi : Penulis, Penyanyi
Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee adalah
anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan
br Siagian (Alm). Dee merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandung dan lulusan
Universitas Parahyangan, jurusan Hubungan Internasional. Dee sejak kecil memang
telah akrab dengan musik. Ayahnya adalah seorang anggota TNI yang belajar piano
secara otodidak. Dee pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive
dan Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita
Nursanti bergabung membentuk trio Rita Sita Dewi (RSD) atas prakarsa Ajie
Soetama dan Adi Adrian. Trio RSD meluncurkan album perdana Antara
Kita pada tahun 1995 yang kemudian dilanjutkan dengan Bertiga (1997).
RSD kemudian berkibar di bawah bendera Sony Music Indonesia dengan merilis
album Satu (1999) dengan lagu andalan antara lain, "Kepadamu"
dan "Tak Perlu Memiliki".
Tanggal 16 Februari 2001, Dee merilis novel pertamanya yang
sensasional, Supernova satu: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh.
Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang
lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta.
Sebelum Supernova keluar, tak banyak yang tahu kalau Dee sering menulis.
Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satu cerpennya berjudul
"Sikat Gigi" pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela
Newsletter, sebuah media berbasis budaya yang independen dan berskala kecil
untuk kalangan sendiri. Tahun 1993, ia mengirim tulisan berjudul
"Ekspresi" ke majalah Gadis yang saat itu sedang mengadakan lomba
menulis di mana ia berhasil mendapat juara pertama. Tiga tahun berikutnya, ia
menulis cerita bersambung berjudul "Rico the Coro" yang dimuat di
majalah Mode. Bahkan ketika masih menjadi siswa SMA Negeri 2 Bandung, ia pernah
menulis sendiri 15 karangan untuk buletin sekolah.
Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel
keduanya, Supernova dua berjudul
Akar pada 16 Oktober 2002. Novel
ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat
Hindu menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci
BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam Hindu sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya
disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke-2
dan seterusnya.
Setelah meraih kesuksesan dengan kedua novelnya, menjelang
akhir tahun 2002, Dee yang masih tergabung dalam RSD mengemas lagu-lagu
terbaiknya ke dalam album The Best of Rida Sita Dewi dengan tambahan dua
lagu baru, yakni "Ketika Kau Jauh" ciptaan Stephen Santoso/Inno Daon
dan "Terlambat Bertemu", karya pentolan Kahitna, Yovie Widianto. Pada
bulan Januari 2005, Dee merilis novel ketiganya, Supernova tiga: Petir.
Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia
memasukkan 4 tokoh baru. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada
di novel tersebut.
Dee meluncurkan album berbahasa Inggris berjudul Out of
Shell pada tahun 2006. Dan tahun 2008 meluncurkan album RectoVerso,
dengan mengundang Arina 'Mocca', yang merupakan adik kandungnya, berduet di
lagu "Aku Ada" dan berduet di lagu "Peluk" dengan Aqi
'Alexa'. Hits besarnya adalah "Malaikat Juga Tahu". Di album ini Dee
juga merilis ulang lagu milik Marcell Siahaan berjudul
"Firasat". Album RectoVerso sendiri merupakan
rangkaian pelengkap dari karya fiksi dengan judul yang sama. Buku Rectoverso merupakan panduan fiksi dan
musik. Tema yang diusung adalah Satu Hati dari Dua Sisi. Rekto Verso
-pengistilahan untuk dua citra yang seolah terpisah tapi sesungguhnya satu
kesatuan. Saling melengkapi. Buku Rectoverso terdiri dari 11 fiksi dan 11 lagu
yang saling berhubungan. Tagline dari buku ini adalah Dengar Fiksinya, Baca
Musiknya.
Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas. Selain Rectoverso, Dee
juga telah menghasilkan dua buku yang berisi kumpulan fiksi dan prosa pendek, Madre (2011) dan Filosofi Kopi (2012). Tahun 2012,
Dee kembali mengeluarkan novel lanjutan serial Supernova empat berjudul Partikel
dengan tokoh utama Zarah. Dee menikah dengan penyanyi R&B, Marcell
Siahaan pada 12 September 2003. Melalui pernikahan tersebut, pasangan ini
dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Keenan Avalokita Kirana
(lahir 5 Agustus 2004). Pernikahan ini berakhir setelah Dee menggugat cerai Marcell
di Pengadilan negeri Bale Bandung pada 27 Juni 2008. Dee kemudian menikahi
seorang pakar penyembuhan holistik, Reza Gunawan, pada 11 November 2008 di
Sydney dan dikaruniai seorang puteri bernama Atisha Prajna Tiara (23 Oktober
2009).
Karya-Karya cerpen Dewi Dee Lestari
- 2008 di Pinggir Selokan
- Cinta Tak Bertuan
- Guruji
- Harta Karun untuk Semua
- Imagosentris
- Keenan dan Memetika
- Kiamat Memang Sudah Dekat
- Menembus Tingkap Kaca
- Mengenang Sendok dan Sedotan
- Menyibak Aku Melalui Kamu
- Mirror
- Pacarku Ada Lima
- Samsara
- Satu Orang Satu Pohon
- Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta
- Sinkronisitas
- Vegetus Liberta
Berikut
ini adalah Kumpulan Novel Terbaik Karya Dewi Lestari.
1. Supernova
akar
2. Supernova
Petir
3. Perahu
Kertas
Pemikiran Dewi
Lestari
Budi Dharma,
sastrawan senior Indonesia, seperti dikutip
Dee, pernah menyatakan bahwa inti dari seluruh karyanya adalah suatu upaya
pencarian jati diri manusia. “Pernyataan ini seperti gong buatku. Aku mau
cerita cicak, kopi, semua berkisah upaya mencari jati diri,” ia menandaskan.
“Bagiku pencarian jati diri itu tujuan hidup yang berarti. Sisanya cuma main
sandiwara di dunia ini. Yang memberikan makna adalah kita ini siapa sih, kenapa
kita di sini. Bila dulu orang menyerahkan pada lembaga agama untuk dijawab…
Bagi saya lebih asyik untuk mencarinya sendiri.”
Ide
dalam karya Dewi Lestari
Kebanyakan
karya Dee mencakup persoalan tentang hubungan percintaan. Dalam setiap karyanya
kebanyakan muncul dari imajinatif serta ide dari Dee. Jarang sekali mengambil
dari kisah nyata, contohnya dalam novel Perahu
Kertas, unsur-unsur cerita cinta sangat kental dalam setiap penceritaan.
Subjek
Kolektif
Seorang
Dewi Lestari banyak menonjolkan unsur cerita percintaan dalam setiap karyanya,
hal ini dikarenakan pasaran pembaca di Indonesia kebanyakan remaja. Dalam
setiap karyanya seorang Dewi Lestari banyak menengahkan ide imajinatif daripada
kehidupan yang nyata.
Kesimpulan
Dewi
Lestari merupakan seorang pengarang cerpen maupun novel yang sangat berbakat. Setiap
karya yang dikeluarkannya mampu membius setiap pembaca. Pembaca diajak memasuki
alam imajinatif seorang Dewi Lestari. Karya yang sangat menonjolkan unsur
cerita percintaan sangat menarik bagi pembaca remaja. Ide-ide yang dituangkan
pun sangat cemerlang dan imajinatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar