PROPOSAL
RENCANA BISNIS INDUSTRI KREATIF
disusun guna melengkapi tugas akhir semester Gasal Matakuliah Pengantar
Managemen dan Kewirausaan
Oleh
NA’IIM ARSYADI MUHSIN
120110201100
JURUSAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
SASTRA
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan
adalah jiwa, sehingga kurang tepat jika dikatakan pengembangan kewirausahaan
agribisnis dan usaha kecil. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam melihat atau
menilai kesempatan di peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya
dan mengambil tindakan yang beresiko tinggi. Mungkin lebih tepat apabila
dikatakan pengembangan agribisnis usaha kecil.
Makin
lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman
wirausahawan, maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang mempunyai
komitmen diri yang teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu untuk menjadi
pemimpin yang selanjutnya cara dan metode yang diterapkannya disebut
Kepemimpinan. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain
akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang
untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat
menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana
keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada
umumnya pengusaha.
Dalam hal ini kebutuhan sumberdaya manusia sangat
berpengaruh besar. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa jalannya usaha
tidak lepas dari sdm. Ada banyak kebutuhan lain yang menjadi pendorong
berjalannya wirausaha yaitu dari unsur manusianya, pendanaan, bahan dan alat,
cara kerja, dan pemasaran.
1.2 RumusanMasalah
Bagaimana unsur-unsur kewirausahaan yang terdapat di berbagai wirausaha
dalam bidang industri kreatif busana ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuannya untuk memaparkan secara mendalam unsur-unsur wirausaha yang
terdapat dalam kewirausahaan dalam bidang industri kreatif fashion .Adapun
manfaatnya yaitu untuk memberi informasi dalam berwirausaha.
1.4 Landasan Teori
George R. Terry dalam
bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok dari
manajemen, yaitu:
(1) Men and women
(2) Materials
(3) Machines
(4) Methods
(5) Money
(6) Markets
Sistematika dari
keempat pandangan para ahli itu jelas menunjukan, manusia merupakan unsur
manajemen yang pokok. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, is mempunyai
peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan
sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar
untuk diperhitungkan secara seksama.
Oleh karena itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk
dikemhangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya
sebagai manusia. Sejalan dengan pandangan itu, Harold Konntz dan Cyril O’Donnel
(1972) menegaskan, “Manage-ment is the development of people, not the direction
of thing.”
Man
merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
Material terdiri dari
bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai
hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin
digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar
serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode adalah suatu tata cara
kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
Market atau pasar
adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi
tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan
hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Kreativitas
adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberi
kesempatan individu untuk menciptakan ide2 asli/adaptif fungsi kegunaannya
secara penuh untuk berkembang (Widyatun,1999). Kreatifitas adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat
subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua
atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.(JamesR.Evans,1994)
Usaha
seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai
stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi
dirinya sendiri ataupun lingkungannya. Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk
menghasilkan karya baru. (inovatif) Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan
gagasan di luar bingkai konservatif. (berpikir inovatif)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kewirausahaan
Dalam Bidang Industri Kreatif Busana
2.1.1 Man (Manusianya)
Setiap usaha pasti membutuhkan seseorang
yang mendirikan sebuah industri atau sebuah perusahaan. Mahasiswi tingkat lima
ini ingin mendirikan usaha dalam bidang industri kreatif busana wanita. Wanita
yang lahir di Jember 1993 ini ingin memulai usahanya dari awal. Dia ingin
membuka rumah usaha industrinya di rumahnya Jalan Pajajaran B.1 No. 34 jember.
Keinginannya dalam mengembangkan industrinya juga sesuai dengan kehidupan
sehari-harinya atau hobinya dalam berbusana. Dalam berbusana sehari-hari wanita
ini mengikuti mode jaman sekarang jadi penampilan wanita ini selalu menarik. Mahasiswa
ini ingin nanti Koleksi-koleksi di butiknya juga banyak. Di dalam produksinya mahsiswa
ini ingin mencari seorang karyawan/karyawati lulusan Smk yang mengambil jurusan
tata busana. Sehingga untuk memenuhi permintaan pasar industry pengusaha baru ini tidak kuwalahan dalam memenuhi permintaan
pasar
2.1.2 Money
(modal)
Segala
sesuatu usaha pastinya membutuhkan modal. Modal yang di keluarkan oleh mahasiswi ini untuk membuka satu rumah produksinya yaitu sebesar Rp. 5.000.000. Uang tersebut dia gunakan untuk membeli semua peralatan dan
perlengkapan untuk membuka usaha rumah produksi. Dari modal tersebut dia
mendapat laba paling sedikit 350.000 setiap kali
produksi. Dari setiap produksinya mahasiswi ini bisa melayani
pemesanan barang paling sedikit 10/pcs karena kalau hanya satu atau dua mengakibatkan
kerugian dari pihak pembuat atau produksinya.
2.1.3 Methode (Proses atau Cara kerja)
Cara atau proses kerja dari usaha ini
adalah lebih banyak menjahit dari bahan
kain di jadikan busana wanita. Di dalam pengerjaannya banyak sekali yang harus
di beri pola atau membuat gambarnya dahulu lalu di siapkan peralatan dalam
menjahit da tentunya kain itu sendiri. Keahliannya
dalam membuat pakaian atau busana wanita yang mempunyai kualitas yang baik menjadikan ciri khusus
tersendiri yang sering di tunggu oleh semua para pelanggannya. Sering dengan
berkembangnya alat komunikasi banyak pelanggan yang memesan dengan melalui
sosial media seperti BBM atau melalui telepon dan sms.
2.1.4 Material (Bahan dan Alat)
Beberapa peralatan produksi memang
bias di katakan mahal tetapi, hal demikian sangat dapat
membantu untuk kinerja produksinya. Beberapa alat dan bahan yang di butuhkan
antara lain:
1. Mesin Jahit
2. Gunting
3. Jarum
4. Benang
5. Setrika
6.
Bordir
7. Gantungan baju, dll.
Semua perlatan tersebut di dapatnya dari
modal awal sebelum memulai usahanya.
2.1.5 Market
(Pasar)
Mahasiswi
ini menjualkan barangnya melalui media sosial yang sekarang ini banyak di gemari
oleh remaja-remaja dan mahasiswi ini sudah memiliki
beberapa pelanggan tetap yang menjadi pelanggannya. Pemasaran yang di lakukan
untuk mempromosikan rumah industri kreatif busana dilakukan
sangatlah sederhana hanya memasang papan nama di depan rumah produksinya serta
memiliki pemasaran lewat sosial media. Rata-rata pemesan berasal dari kalangan orang perumahan, jamaah pengajian, dan kalangan ibu-ibu pengajian. Biasanya merka memesan
seragam pengajian kompleks perumahan terkadang ada juga yang membuat jilbab
dengan motif yang sama. keahliannya dalam
membuat pakaian
atau busana wanita.
2.1.6
Kreativitas
Kreativitas
yang harus di lakukan untuk mengembangkan usaha mahasiswi ini yaitu dengan cara
membuat gaya baru dalam berbusana selain menciptakan gaya atau model yang baru industri
ini juga harus bisa membuat macam-macam busana atau jilbab yang bagus dan tidak
ketinggalan jaman agar pelanggan atau konsumen bisa menikmati gaya-gaya yang
baru akan tetapi masih sesuai ajaran agama atau masih sesuai adat orang timur.
Dari dua hal tersebut dalam memilih bahan harus diperhatikan juga agar konsumen
nyaman menggunakannya.
2.1.7 Inovatif
Seorang wirausaha sudah menjadi
kewajiban dalam menciptakan inovatif baru agar usahanya dapat berkembang. Untuk
usaha rumah industri kreatif fashion ini dapat dilakukan beberapa inovatif di
antaranya yaitu dengan menciptakan gaya-gaya terbaru dalam berbusana di dalam
busana itu sendiri di buat dengan model terbaru di sesuaikan dengan pemakainya
seperti di kalangan remaja harus di sesuaikan busana remaja dll.
2.1.8 Think Different
Agar usahanya yang di jalankan seorang
wirausaha dapat berkembang. Maka seorang wirausaha tersebut harus memiliki
pemikiran yang berbeda dengan usaha yang lain agar tidak kalah saing dengan
wirausaha lain. Untuk usaha mak Ima sendiri dapat dilakukan dengan cara membuat
layanan penjual dating ke rumah pembeli yang sebelumnya sudah memesan melalui
sosial media atau pesawat telepon, sehingga memudahkan pembeli. Perbedaan
seperti ini akan membantu dalam proses berkembangnya usaha ini.
Kesimpulan
Memulai usaha pada dasarnya harus
memiliki pedoman 5 M yaitu Man, Money, Method, Material dan Market
selain itu ada tambahan dalam berwirausaha yaitu Kreativitas, Inovatif dan Think Defferent atau dapat di singkat
dengan KIT. Berwirausaha juga harus mempunyai sikap tegas dalam menentukan
pilihan agar dalam berwirausaha tidak bangkrut atau gulung tikar dan bisa
mempunyai usaha yang mempunyai penghasilan yang besar dan mempunyai karyawan
yang banyak sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran serta menciptakan
lapangan pekerjaan.
Daftar Pustaka