Benteng Pendem (VAN DE BOSCH) Ngawi
adalah peninggalan pada masa kolonial Belanda, Benteng Pendem ini terletak di
Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi Kota memiliki ukuran bangunan 165 m x 80
m dengan luas tanah 15 Ha. Lokasinya mudah dijangkau yakni dari Kantor
Pemerintah Kabupaten Ngawi +/- 1 Km arah Timur Laut. Letak Benteng benteng ini
sangat strategis karena berada disudut pertemuan sungai bengawan Solo dan
sungai Madiun. Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih rendah dari tanah
sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari luar
terpendam.(http://ngawipos.blogspot.com)
Skill tinggi
Bupati kemudikan Jet Sky
Bupati Ngawi
Ir. Budi Sulistyono melakukan uji coba dua buah Jet Ski di waduk
pondok ( 4/12/13), yang merupakan bagian atraksi olahraga untuk mengembangkan
wisata air di Waduk Pondok. Diharapkan kedepan olahraga yang bersifat atraksi
wisata akan semakin berkembang di Ngawi dan bisa menjadi daya tarik tersendiri
yang bisa mengangkat nilai jual pariwisata
wabup uji
coba jet sky dengan mahir
Selain Jet
Ski, olahraga paramotor akan dikembangkan di Jamus, dan Adventure Trail yang
sudah mempunyai trek di wilayah timur dan barat, sehingga paramotor dan Jet Ski
ini akan berkembang dan memperkaya cabang olahraga yang saat ini sudah ada di
Ngawi. Jet Ski ini adalah yang pertama di Ngawi dan Waduk Pondok akan jadi
tempat untuk ujicoba peralatan ini. Jet Ski Ngawi.
Untuk
pengembangan Waduk Pondok sebagai tempat wisata air, kita bekerja sama dengan
Jasa Tirta dan DAS Bengawan Solo. Kita ingin memoles waduk pondok baik dari
sisi sarana, prasarana, budaya masyarakat sekitar dan segala sesuatu yang bisa
menambah nilai jual waduk pondok dan juga mulai memikirkan segi kelayakan
sarana menjadi sebuah obyek wisata yang lengkap, menarik.
Secara
geografis, Kabupaten Ngawi mempunyai titik-titik /lokasi yang punya hamparan
air seperti Waduk Pondok, Waduk Sangiran, Waduk Kuniran,Kali Madiun, dan
Bengawan Solo yang kedepannya akan dikembangkan untuk wisata air.
Untuk
pengembangan Waduk Pondok sebagai tempat wisata air, kita bekerja sama dengan
Jasa Tirta dan DAS Bengawan Solo. Kita ingin memoles waduk pondok baik dari
sisi sarana, prasarana, budaya masyarakat sekitar dan segala sesuatu yang bisa
menambah nilai jual waduk pondok. Kita akan mulai memikirkan segi kelayakan di
sana untuk meningkatkan daya tarik, sehingga bisa menjadi sebuah obyek wisata
yang lengkap, menarik dan ditunjang dengan sarana Jetski, tentu diharapkan akan
semakin memikat pengunjung untuk berwisata.
Untuk
sementara ini waduk pondok masih berfungsi sebagai wisata mancing, irigasi
pengairan,dan pengembangan budidaya perikanan di karamba karamba. sedangkan
kultur masyarakat sekitarnya belum tersentuh pengembangan. Dengan adanya jetski
dan Speed Boat ini, maka seperti peribahasa ada gula ada semut, sarana yang
lengkap akan menarik minat untuk berwisata ke Waduk pondok dimana imbasnya
diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar waduk
pondok (humas)

Waduk Sangiran terletak
di desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi lokasinya merupakan
perbukitan sehingga kita dapat melihat pemandangan yang indah, selain waduk
yang luas dengan potensi ikan yang melimpah seperti tombro, bandeng, gabus,
nila, patin. Disini terdapat fasilitas seperti : Gasebo, Rumah Makan, Karamba,
Perahu Pemancingan dan Lokasi ini juga cocok untuk tempat out bond.
Orbitasi :
1 Dengan ruas jalan Provinsi antara Ngawi Caruban 25
Km
2 Dengan Kota Ngawi 25 Km
Rest Area Mantingan terletak di kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi
kurang lebih 30 km sebelah barat ngawi merupakan tempat yang strategis untuk
beristirahat karena terletak dipinggir jalan utama propinsi yang menghubungkan
antara Jawa Timur bagian barat dengan Jawa Tengah .Di Rest area ini
terdapat berbagai fasilitas diantaranya MCK , Taman bermain ,
Gasebo

Sumber air panas
ketanggung terletak didesa ketanggung kecamatan sine kurang lebih 8 Km kearah
barat dan berbatasan dengan Kabupaten sragen Propinsi Jawa Tengah.Sumber air
panas ketanggung ini muncul ditengah aliran sungai sehingga menambah keunikan
tersendiri bagi yang melihatnya.Sumber air panas ini menurut cerita masyarakat
sekitar ,bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Orbitasi :
1 Dengan ruas jalan Kabupaten Kota
Ngrambe 13 Km
2 Dengan ruas jalan Provinsi antara Ngawi Solo 25 Km
3 Dengan Kota Ngawi 35 Km

Air Terjun Suwono Terletak di desa Hargomulyo kecamatan Ngrambe, Air Terjun
Suwono dengan ketinggian 20s/d30 m.dan air terjun ini bercabang menjadi dua ,
suasananya yang alami membuat kita merasa damai,sejuk dan asri terletak
ditengah hutan pinus dan dari sana kita dapat memandang perkebunan teh
jamus.untuk mencapai air terjun suwono prasarana jalan telah dirabat,
dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 1,5 km.
Orbitasi :
1 Dengan ruas jalan Kabupaten Kota Ngrambe 13
Km
2 Dengan ruas jalan Provinsi antara Ngawi Solo 25 Km
3 Dengan Kota Ngawi 35 Km

Air Terjun Jumok
Terletak didesa Hargomulyo Kecamatan Ngrambe dari arah selatan dari
kecamatan Ngrambe.air terjun Jumok masih alami dengan tanaman kiri kanan Pohon
bamboo sehingga membuat suasana tenang ,nyaman dan asri.untuk mencapai air
terjun Jumok tersebut prasarana Jalan masih batu Rabat untuk sampai kearah air
terjun kurang lebih 1 Km dengan berjalan kaki.
Orbitasi :
1 Dengan ruas jalan Kabupaten Kota
Ngrambe 10 Km
2 Dengan ruas jalan Provinsi antara Ngawi Solo 25 Km
3 Dengan Kota Ngawi 35 Km
Benda-benda
purbakala yang berupa arca banteng, lingga/yoni ini merupakan peninggalan
Kerajaan Majapahit. Benda-benda bersejarah ini terletak di tengah-tengah
pemukiman penduduk dan dikelola oleh BP3 Trowulan dibawah pengawasan Dinas
Pariwisata, Seni dan Budaya Jawa Timur. Namun sayang karena kurangnya
pengawasan, sebagian dari cagar budaya yang harusnya dilindungi ini raib.
Berada di
Dusun Reco Banteng, Desa Wonorejo,Kec. Kedunggalar.
Orbitasi :
1
Dengan ruas jalan Kabupaten Kota Kecamatan Kedunggalar 8 Km
2
Dengan ruas jalan Provinsi antara Ngawi Solo 5 Km
3
Dengan Kota Ngawi 22 Km
Kerajinan yang unik dan mempesona merupakan kesan yang tercipta dan
kerajinan gembol kayu jati. Dengan bahan baku berasal dari tonggak kayu jati
yang telah tua umurnya dan termakan oleh binatang perusak kayu serta didukung
oleh tekstur akar-akar yang berliukkan menjadikan tonggak kayu jati ini semakin
unik.
Oleh para pengrajin gembol kayu jati ini diubah menjadi barang bernilai seni
tinggi yang banyak diminati oleh kolektor benda antik baik dalam maupun luar
negeri. Dengan menyesuaikan bentuk tekstur kayu yang ada maka ukirlah berbagai
macam bentuk flora dan fauna yang banyak terdapat di hutan tropis
nusantara. Pangsa pasar yang telah dijangkau untuk produk gembol kayu jati adalah
kota-kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Solo, Jogjakarta, Semarang,
Bandung, Jakarta hingga ke pulau Bali. Sentra kerajinan gembol jati berada
dikecamatan Ngawi, Bringin, Widodaren dan Mantingan.
Kerajinan Limbah Kayu Jati

Disamping kerajinan gembol kayu jati di Kabupaten Ngawi terdapat juga
kerajinan limbah kayu jati. Sama seperti kerajinan gembol, kerajinan ini juga
memanfaatkan kayu jati sebagai bahan utamanya. Kayu jati yang dipergunakan
adalah limbah atau hasil yang tidak terpakai yang berasal dari penebangan kayu
jati baik dari akar maupun dari batang pohon jati yang biasanya hanya
dimanfaatkan sebagai kayu bakar oleh masyarakat. Limbah kayu jati yang ada oleh
sentuhan seni tinggi dari seorang seniman bernama Subiyanto diubah menjadi
produk kerajinan yang unik dan bernuansa primitif dengan mengambil bentuk
seperti lemari, tas kayu, tempat payung, ember, dll. Karena nilai
artistiknya produk ini banyak dinikmati para kolektor benda-benda antik
baik dalam maupun luar negeri. Untuk pasar ekspor negara-negara yang
telah dijangkau adalah Jepang, Spanyol, Belanda dan Perancis.
Sentra kerajinan limbah kayu jati ini terletak di Desa Kedungharjo,
Kecamatan Mantingan Ngawi atau tepatnya di Caniffa Gallery yang dipimpin
langsung oleh Saudara Subiyanto
Orbitasi :
- Lokasi
obyek wisata ini terletak di Km 16 jalan raya antara Ngawi –
Solo.
Museum
tempat penyimpanan fosil manusia kera berjalan tegak atau yang dikenal
dengan Phitecantropus Erectus yang ditemukan oleh Dubois pada tahun 1981 sampai
dengan tahun 1892. Selain itu disitus ini juga ditemukan fosil banteng dan
gajah purba yang sangat berguna bagi penelitian dan pendidikan khususnya
dibidang sejarah kepurbakalaan.
Museum
Trinil terletak di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar + 13 km kearah kota Ngawi
dan dapat dicapai dengan segala jenis kendaraan bermotor.
Fasilitas
yang ada adalah :
- Museum dan
Pendopo peristirahatan
- Tempat
cenderamata (souvenir)
- Diorama
fosil purbakala lengkap dengan identitas dan dekskripsinya
- Mushola
dan arena bermain anak
- Bumi
perkemahan
- Toilet dan
kamar mandi.
Orbitasi :
1.
Dengan ruas
jalan Kabupaten Kota Kecamatan Kedunggalar 7 Km
2
Dengan ruas jalan Provinsi antara Ngawi Solo Km 13
3
Dengan Kota Ngawi 13 Km
Disamping untuk mengenang gugurnya Gubernur Jawa Timur
pertama yang menjadi korban keganasan PKI 1948, monumen Soerjo juga
merupakan obyek wisata alam yang cukup menarik dengan pemandangan hutan
jatinya.
Sedangkan
fasilitas yang tersedia adalah :
- Hutan
wisata patung Gubernur Soerjo dan tempat bermain anak.
- Ruang
informasi dan tempat penjualan cenderamata.
- Arboretum
dan pasar burung
- Sentra
industri kerajinan sangkar burung
- Warung
makan dan minum
- Tempat
peristirahatan sementara yang sejuk.Disamping

Lokasi Pesanggrahan Srigati yang terletak 12 km arah barat dayakotaNgawi,
tepatnya di Desa Babadan Kecamatan Paron, dapat ditempuh dengan berbagai macam
kendaraan bermotor.
Pesanggrahan Srigati merupakan obyek wisata spiritual yang menurut penduduk
setempat adalah pusat keraton lelembut/makhluk halus. Dilokasi ini terdapat
petilasan Raja Brawijaya.
Pada hari-hari tertentu seperti Jum’at Pon dan Jum’at Legi pada bulan
Syuro, Pesanggrahan Srigati banyak dikunjungi oleh para pesiarah untuk
menyaksikan diselenggarakannya upacara ritual tahunan “Ganti Langse” sekaligus
melaksanakan tirakatan/semedi untuk ngalap berkah.
Orbitasi :
1. Dengan ruas jalan Kabupaten Kecamatan Paron 6 Km
2. Dengan ruas jalan Provinsi Km 6 ( Ngawi – Solo )
3. Dengan Kota Ngawi 12 Km

Rumah Peninggalan dr.
KRT Radjiman Wediadinngrat ini merupakanm rumah peninggalan tokoh pendiri dan
pemrakarsa Badan Pergerakan Usaha Persiapan KemerdekaanIndonesia.
Dirumah ini terdapat patung KRT Radjiman Wediadinngrat dan perabot,
alat-alat rumah tangga serta benda-benda pusaka milik KRT Radjiman
Wediadinngrat yang masih terawat dengan baik hingga kini.
Orbitasi :
1. Dengan ruas jalan Kabupaten Kota Kecamatan Widodaren 5Km
2. Dengan ruas jalan Provinsi antara Kota Ngawi dan Kecamatan Mantingan 6 Km
3. Dengan Kota Ngawi 35 Km

Bernuansa tropis, hijau, sunyi, damai indah dan sejuk merupakan gambaran
dari suasana perkebunan teh Jamus yang terletak di lereng Gunung Lawu
sebelahutara, atau tepatnya di Desa Girikerto Kecamatan Sine 40 Km kearah Barat
dayakotaNgawi. Obyek wisata ini dikelola oleh PT. Candi Loka yang memproduksi
teh dan air mineral Jamus. Disamping pabrik teh terdapat pula sumber Lanang,
goa Jepang, bumi perkemahan, Kolam renang anak dan Borobudur Hill
Orbitasi :
1. Dengan ruas jalan Kabupaten antara Kecamatan Ngrambe dan Kecamatan Sine 7
Km
2. Dengan ruas jalan Provinsi antara Kota Ngawi dan Kecamatan Mantingan 20
Km
3. Dengan Kota Kecamatan Sine 10 Km
4. Dengan Kota Kecamatan Ngrambe 8 Km
5. Dengan Kota Ngawi 45 Km
Ketinggian 1200 M dari permukaan air laut

Bangunan dengan luas ± 400 m2 yang terletak di lereng gunung Lawu ini
dibangun dengan menggunakan material 100% dari Batu. Batu-batu ini disusun
tanpa menggunakan bahan lain selain batu alam. Dibangun pada Tahun 1977
dengan menggunakan peralatan yang sederhana batu-batu alam tersebut
dipotong dan kemudian disusun hingga terbentuklah rumah batu ini.
Didukung dengan suasana alam yang masih asri, rumah batu Hargomulyo ini layak
jadi pilihan wisata rekreasi untuk mengagumi arsitektur cantik ini
Orbitasi :
1. Dengan ruas jalan Kota Kecamatan Sine 4 Km
2. Dengan Kota Ngawi 47 Km

Museum Trinil terletak sekitar 12 km sebelah barat kota Ngawi searah dengan
tujuan ke Monumen Suryo. Tempat ini berisi sejarah manusia purba beserta
kehidupan purba lainnya yang ditemukan oleh arkeologis Belanda bernama Eugene
Dubois tahun 1891.
Dalam komplek museum ini disajikan berbagai peralatan hidup dan fosil2
peninggalan masa prasejarah yang ditemukan sepanjang airan sungai Solo. Selain
mengamati dan menikmati koleksi museum pengunjung juga ditawari pemandangan
Sungai Solo dari ketinggian sehingga bisa membayangkan bagaimana kehidupan
jaman pra sejarah di sepanjang Sungai Solo.(eastjava.com)
Orbitasi :
- Lokasi obyek wisata ini
terletak di Desa Pelanglor Kecamatan Kedunggalar + 19 km arah kota
Ngawi atau
jalan raya antara Ngawi – Solo.